Senin, 15 September 2014

Komunikasi Data - Bab II

STANDAR KOMUNIKASI DATA

A. Standar Organisasi

Organisasi yang berperan dalam pembakuan komunikasi data :
1. EIA = electrnic industries associations
    Perkumpulan pabrik-pabrik elektronik di USA
2. CCITT = commites consultantive international de telegraphique et telephonique
Berada dalam naungan ITU (international telecommunications unions) yaitu pabrik-pabrik
elektronika dan telekomunikasi secara internasional. CCITT sekarang dikenal dengan ITU-T.
3. ISO = international standard organization
Menghimpun organisasi yang menentukan standarisasi di negara masing-masing
4. ANSI = american national standard institute
    Menentukan standarisasi di USA
5. IEEE = institute of electrical and electronics engineers
    Sarjana listrik se dunia
6. DIN = deutsches institute fur normung
7. ITU = international telecommunication union
8. TIA = telecommunications industry association
9. dll

Jenis-jenis standar :

1. standar X.25 dari CCITT
menggunakan model OSI sebagai dasar kerjanya, dikenal sebagai “interface between data terminals operating in the packet mode on public network” dan mencakup 3 layer pertama dari model OSI.


2. standar X.21 dan X.21 bus atau standar ANSI X3.69 dan ANSI X.21
hubungan secara fisik point to point antar peralatan yang menggunakan teknik digital dalam pengiriman / pertukaran data dan untuk interface sinkron bagi jaringan umum.

3. standar HDLC untuk X.25
ketentuan untuk pelaksanaan kendali hubungan data, yaitu pemisahan antara data dengan derau, melacak adanya error pada pengiriman data, memungkinkan pengulangan pengiriman data yang error dan pelaksanaan secara transparan / tidak disadari pemakai.

4. standar V.24 dari CCITT atau RS-232-C dari EIA
ketentuan untuk layer fisik saja, tetapi jarak antar peralatan tidak boleh terlalu jauh terutama
untuk pengiriman data berkecepatan tinggi.

5. standar 20 ma current loop dari perusahaan
Teletype Corporation ketentuan untuk layer fisik saja, tetapi jarak antar peralatan tidak boleh terlalu jauh terutama untuk pengiriman data berkecepatan tinggi.

6. standar RS-422A dari EIA atau V11-X.27 dari CCITT
memungkinkan jarak antar peralatan yang cukup jauh tetapi kecepatan pengiriman data tidak terlalu tinggi.
7. standar IEEE 802 dari IEEE untuk CON
perkembangan dengan ethernet yang hanya memuat ketentuan untuk layer fisik dan data link saja.

a. IEEE 802.1
Mendefinisikan semua dokumen control arsitektur dari standar 802 yang mencakup banyak penginterfacean dari jaringan lain.

b. IEEE 802.2 / Protokol LLC
Mendefinisikan lapisan data link yang dilengkapi dengan kontrol link point to point antara peralatan pada tingkat protokol.

c. IEEE 802.3 CSMA/CD Baseband Bus / Ethernet 802.3
Menggunakan metode akses CSMA/CD yang menentukan teknik yang digunakan pada peralatan pada bus agar dapat bertransmisi ketika interface media menentukan bahwa tidak ada peralatan lain yang siap ditransmisikan. Merupakan standar perkabelan jaringan.

d. IEEE 802.4 Token Passing Bus
Menggunakan akses token bus yang menentukan metode operasi dimana tiap peralatan pada topologi bus hanya bertransmisi jika ia menerima pesan.

e. IEEE 802.5 Token Passing Ring
Menggunakan akses token ring untuk melewatkan pesan diantara workstation.

f. IEE 802.6 MAN
Menggunakan teknik jaringan MAN sebagai standar untuk jaringan yang jarak antar stationnya lebih dari 5 km dan meliputi standar untuk transmisi data, suara dan gambar / video.
g. IEEE 802.11
Standar perkabelan jaringan yang menggunakan wireless

8. ANSI/EIA/Tia 568-1991
Tentang commercial building telecommunications cabling standard / structured cabling.

Alasan Standarisasi :

1. belum ada standar yang mencakup semua layer dari model OSI
2. produk bagi pemakai biasanya merupakan gabungan beberpa standar yang ditambah untuk melengkapi layer yang lain
3. standar tidak memuat ketentuan yang sangat rinci, sehingga peralatan dengan menggunakan standar yang sama tidak kompotibel juga.

Standarisasi Protokol (ISO 7498)

ISO (International Standard Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model. OSI membagi protokol untuk komunikasi data atas 7 layer / lapisan. Dimana tiap layer independent tetapi fungsi masing-masing layer tergantung dari keberhasilan operasi layer sebelumnya.
·         Layer tertentu di Tx hanya perlu berhubungan dengan layer yang sama di Rx, menggunakan protokol.
·         Layer tertentu berhubungan dengan layer diatasnya dan dibawahnya dimana layer tersebut berada
·         Proses pengiriman memiliki data yang akan dikirim ke proses penerima. Tx menyerahkan data ke application layer, kemudian menambahkan application layer, AH (yang mungkin kosong) ke ujung depannya dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer.
·         Presentation layer dapat mengubah data dalam berbagai cara dan mungkin saja menambahkan sebuah header di ujung depan, memberikan hasilnya ke session layer. Presentation layer tidak menyadari tentang bagian data yang mana diberi tanda AH oleh application layer yang merupakan data pengguna sebenarnya.
·         Proses pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physical layer. Pada layer ini data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin tersebut, semua header tadi dilepas satu persatu sampai mencapai proses penerima.
·         Transmisi data aktual berbentuk vertikal, setiap layer diprogram seolah-olah transmisi berlangsung secara horisontal. Seperti seorang diplomat berbahasa Indonesia sedang menyampaikan pesan ke diplomat berbahasa rusia, ia dianggap seolah-olah ia berbicara langsung dengan diplomat rusia tersebut, padahal sebenarnya ia hanya berbicara ke panerjemahnya jika dipandang sebagai rincian teknis. Pengendalian komunikasi dalam bentuk layer menambah overhead karena tiap layer berkomunikasi dengan lawannya melalui header, tetapi layer lebih mudah administrasi dan standarisasinya.

Tujuan OSI :
1. Koordinasi berbagai kegiatan
2. Penyimpanan data
3. Manajemen sumber dan proses
4. Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak
5. membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi / bertukar informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model peralatan.
6. 3 layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer terakhir adalah hubungan antara software.
7. Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol.

7 lapisan OSI tersebut adalah :

1. Lapisan fisik
-       Berhubungan dengan fisik saluran yang digunakan untuk transmisi, berupa peralatan mekanis dan elektrik / listrik, prosedur interface dan medium transmisi untuk memulai, memelihara dan membubarkan hubungan fisik untuk penyaluran bit. Misalkan mengirimkan bit 1 harus diterima bit 1 pula bukan bit 0.
-       Lapisan harus memungkinkan digunakannya beberapa macam media fisik untuk interkoneksi dengan beberapa macam kontrol yang berbeda.
-       Memberikan standarisasi hubungan antar pin dari connector DTE dan DCE.

2. Lapisan hubungan data (data link)
-       Tugas utamanya adalah sebagai fasilitas transmisi data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
-       Merupakan teknik khusus yang digunakan pada prosedur untuk memungkinkan pengiriman data melalui media yang relative memiliki error data rate (misal pada saluran telepon) yang tinggi dengan cara memecah data yang dikirimkan menjadi blok-blok, dimana tiap blok ditambahkan informasi untuk mengenali error, sehingga lapisan tersebut dapat mengenali blok yang diterima dengan baik / meminta pengiriman kembali bagi blokblok yang mengalami error. Mengatur hubungan antara Tx dan Rx sehingga dapat berhubungan dan saling mengenal.
-       Sambungan data tersebut dapat berbentuk :
o   DTE melalui circuit switched network
o   DTE melalui circuit switch jaringan pribadi
o   Simpul ke terminal melalui jaringan paket
o   Simpul ke simpul melalui jaringan paket

3. Lapisan jaringan
-       Tugas utamanya sebagai pengendalian operasi subnet. Mengatur hubungan antara Tx dan Rx yang menentukan jalan / rute yang harus ditempuh oleh data / informasi yang dikirimkan.
-       Menjamin adanya connection path agar informasi yang dikirim dapat sampai pada alamat yang dituju dan bekerja sebagai traffic controller yang mengatur prioritas pengiriman informasi. Routing dan switched yang perlu untuk membentuk jaringan fisik dilakukan disini.
-       Mengendalikan kemacetan yang terjadi.

4. Lapisan transport
-       Tugas uatamanya adalah menerima data dari session layer.
-       Mengatur lalu lintas / flow control secara keseluruhan melalui beberapa node sampai ke tujuan dan mengatur agar blok-blok yang dikirimkan dapat diterima dengan ukuran yang benar dan mencari cara yang paling baik dalam memanfaatkan karakteristik jaringan yang dapat ditransmisikan paling efektif.
-       Fungsinya untuk memecah berita dalam paket dan merakitnya kembali pada tujuan, melalui kendali aliran paket dalam hubungan transport.

5. Lapisan session
-       Bertugas untuk mengatur, mengorganisir dan mensinkronkan dialog dalam pertukaran data, sinkronisasi antara Tx dan Rx, pemeriksaan password, menentukan hubungan full dan half dupleks, serta sebagai manajemen token.
-       Fungsinya untuk memeriksa urutan berita jika layer dibawahnya tidak memberikan jaminan dalam hal penyampaian dan urutan, menghubungkan berita dan tanggapan atasnya dengan cara kendali (contohnya nomor urut), mengendalikan cara percakapan dilaksanakan yaitu aturan untuk dialog.

6. Lapisan presentasi
-       Bertugas untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu, sebagai presentasi dan manipulasi data sehingga berhubungan dengan syntax (presentasi data) dan tidak bersangkutpaut dengan semantik (arti dari data) yaitu hanya dimengerti oleh layer berikutnya serta sebagai data encoding.
-       merupakan layer penerjemah yang mengatur komposisi data, konversi data dalam bentuk yang dapat diterapkan untuk mengirimkan data dan menerima data.

7. Lapisan application
-       Proses informasi agar dapat dimengerti oleh suatu proses aplikasi yang dapat berupa proses manual / komputer.
-       Mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data / informasi antar pemakai, pernagkat lunak aplikasi / peralatan suatu sistem komputer.


Model referensi TCP/IP

TCP/IP adalah arsitektur dari suatu jaringan ARPANET. ARPANET adalah jaringan riset yang disponsori DoD (Departemen Pertahanan AS – US Department od Defence) yang menghubungkan ratusan universitas dan instalasi pemerintah dengan menggunakan kabel telepon sewaan. Kemudian saat jaringan satelit dan radio ditambahkan ke sistem, ternyata protokolnya mendapat kesulitan dalam menghubungkan komputer yang telah tergabung, karena itu diperlukan model referensi yang baru. Dengan demikian kemampuan untuk menghubungkan jaringan komputer secara bersama-sama tanpa melihat adanya perbedaan merupakan tujuan utamanya, ditambah dengan mengusahakan agar jaringan yang telah ada mampu mempertahankan diri dari hilangnya perangkat keras subnet (mesin Tx dan Rx), dengan percakapan yang ada tidak terputus.

1. Lapisan internet (internet = dalam jaringan)
-       Menggunakan jaringan packet-switching yang didasarkan pada connectionless internetworking layer, yang merupakan simpul yang mengikat keseluruhan bentuk arsitektur secara bersamaan.
-       Lapisan internet menentukan format paket dan protokolnya disebut IP (Internet Protocol).
-       Bertugas untuk memungkinkan host mengirim paket-paket IP ke jaringan / ke tempat tujuan dan memungkinkan paket itu berjalan sendiri ke tempat tujuannya.

2. Lapisan transport
Dirancang untuk memungkinkan peer entity ada host sumber dan tujuan melakukan percakapan. Terdapat 2 buah protokol end-toend yaitu :
-       TCP (Transmission Contro Protokol)
merupakan protokol yang berorientasi pada hubungan yang andal yang mengijinkan sebuah aliran byte yang berasal dari suatu mesin untuk dikirimkan tanpa error ke sebuah mesin yang ada di internet. Dan memecah aliran byte data menjadi pesan diskret dan meneruskannya ke internet layer. Pada mesin tujuan, proses TCP penerima merakit kembali pesan yang diterimanya menjadi aliran output. TCP juga menangani pengendalian aliran untuk memastikan bahwa pengirim yang cepat tidak akan membanjiri pesan yang akan diterima panerima yang lambat.
-       UDP (User Datagram Protokol)
Merupakan protokol yang tidak andal dan tanpa sambungan bagi aplikasi yang tidak memrlukan pengurutan TCP / pengendalian aliran dan bagi aplikasi yang ingin melayani dirinya sendiri. Mengutamakan pengiriman yang cepat dibandingkan pengiriman yang akurat.

3. Lapisan aplikasi
TCP/IP tidak mempunyai session dan presentation layer karena dianggap tidak diperlukan.
Lapisan aplikasi berisi macam-macam protocol tingkat tinggi, seperti :
-       TELNET (terminal virtual), yang mengijinkan pengguna pada sebuah mesin untuk log ke mesin yang ada ditempat yang jauh dan bekerja di terminal jarak jauh itu.
-       FTP (transfer file), memungkinkan pengiriman data dari mesin yang satu ke mesin yang lain secara efesien.
-       SMTP (surat elektronik), awalnya merupakan salah satu jenis transfer file, tetapi dibuat protokol khusus untuk itu.
-       DNS (Domain Name Service), untuk memetakan nama host ke alamat jaringannya.
-       NNTP, yaitu protokol yang digunakan untuk memindahkan artikel berita (newsgroup).
-       HTTP, protokol yang berguna untuk mengambil halama (page) di world wide web.

Contoh-contoh jaringan

1. Novell NetWare
Dirancang untuk digunakan oleh perusahaan yang ingin menurunkan ukuran dari mainframe menjadi jaringan PC (model client-server). Setiap pengguna memiliki deskop PC yang berfungsi sebagai client. Dan sejumlah PC yang lebih besar bertindak sebagai server yang bertugas menyediakan layanan file, database, dll ke sejumlah client. Model referensi Novell Netware memakai stack protokol yang dibuat berdasarkan pada sistem jaringan Xerox (Xerox Network System – XNS).
Physical layer dan data link dapat dipilih dari bermacam-macam standar industri, seperti ethernet, token ring, ARCnet. Network layermenjalankan protokol antarjaringan tanpa sambungan dan tidak dapat diandalkan yang disebut IPX (Internet Packet eXchange). IPX menyampaikan paket dari sumber ke tujuan secara transparan, meski sumber dan tujuan terdapat pada jaringan yang berlainan. IPX memiliki fungsi yang mirip dengan IP, hanya saja IPX menggunakan alamat 12-byte, bukan 4-byte. Trasport layer yang connection oriented, yaitu NCP (Network Core Protocol) menyediakan layanan transport data pengguna, dll dan merupakan jantung Netware. Sedangkan SPX (Sequenced Packet eXchange) hanya menyediakan layanan transport saja. Pada NetWare tidak terdapat session layer dan presentation layer. Berbagai protokol aplikasi ditempatkan di application layer.

2. ARPANET
ARPA (Advanced Research Projects Agency) merupakan research jaringan dari jaringan telepon circuit-switched yang dianggap tidak aman, karena jika 1 jalur / switch hilang, maka
percakapan yang menggunakan jaringan akan hilang.

3. USENET
USENET (Use Network) adalah jaringan yang menawarkan suatu pelayanan network news.

4. NSFNET / CSNET
NSF (The US National Science Foundation) membuat sebuah jaringan maya yang disebut CSNET (Computer Science Network).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.