STANDAR
KOMUNIKASI DATA
A. Standar Organisasi
Organisasi
yang berperan dalam pembakuan komunikasi data :
1. EIA = electrnic
industries associations
Perkumpulan pabrik-pabrik elektronik di USA
2. CCITT = commites
consultantive international de telegraphique et telephonique
Berada dalam naungan ITU
(international telecommunications unions) yaitu pabrik-pabrik
elektronika dan telekomunikasi secara internasional.
CCITT sekarang dikenal dengan ITU-T.
3. ISO = international
standard organization
Menghimpun organisasi yang menentukan standarisasi
di negara masing-masing
4. ANSI = american national
standard institute
Menentukan standarisasi di USA
5. IEEE = institute of
electrical and electronics engineers
Sarjana listrik se dunia
6. DIN = deutsches
institute fur normung
7. ITU = international
telecommunication union
8. TIA = telecommunications
industry association
9. dll
Jenis-jenis standar :
1. standar X.25 dari CCITT
menggunakan model OSI
sebagai dasar kerjanya, dikenal sebagai “interface between data terminals
operating in the packet mode on public network” dan mencakup 3 layer pertama dari
model OSI.
2. standar X.21 dan X.21
bus atau standar ANSI X3.69 dan ANSI X.21
hubungan secara fisik point
to point antar peralatan yang menggunakan teknik digital dalam pengiriman /
pertukaran data dan untuk interface sinkron bagi jaringan umum.
3. standar HDLC untuk X.25
ketentuan untuk pelaksanaan
kendali hubungan data, yaitu pemisahan antara data dengan derau, melacak adanya
error pada pengiriman data, memungkinkan pengulangan pengiriman data yang error dan
pelaksanaan secara transparan / tidak disadari pemakai.
4. standar V.24 dari CCITT
atau RS-232-C dari EIA
ketentuan untuk layer fisik
saja, tetapi jarak antar peralatan tidak boleh terlalu jauh terutama
untuk pengiriman data
berkecepatan tinggi.
5. standar 20 ma current
loop dari perusahaan
Teletype Corporation ketentuan untuk layer fisik
saja, tetapi jarak antar peralatan tidak boleh terlalu jauh terutama untuk
pengiriman data berkecepatan tinggi.
6. standar RS-422A dari EIA
atau V11-X.27 dari CCITT
memungkinkan jarak antar
peralatan yang cukup jauh tetapi kecepatan pengiriman data tidak terlalu
tinggi.
7. standar IEEE 802 dari
IEEE untuk CON
perkembangan dengan
ethernet yang hanya memuat ketentuan untuk layer fisik dan data link saja.
a. IEEE 802.1
Mendefinisikan semua
dokumen control arsitektur dari standar 802 yang mencakup banyak
penginterfacean dari jaringan lain.
b. IEEE 802.2 / Protokol
LLC
Mendefinisikan lapisan data
link yang dilengkapi dengan kontrol link point to point antara peralatan pada
tingkat protokol.
c. IEEE 802.3 CSMA/CD
Baseband Bus / Ethernet 802.3
Menggunakan metode akses
CSMA/CD yang menentukan teknik yang digunakan pada peralatan pada bus agar
dapat bertransmisi ketika interface media menentukan bahwa tidak ada peralatan
lain yang siap ditransmisikan. Merupakan standar perkabelan jaringan.
d. IEEE 802.4 Token Passing
Bus
Menggunakan akses token bus
yang menentukan metode operasi dimana tiap peralatan pada topologi bus hanya bertransmisi
jika ia menerima pesan.
e. IEEE 802.5 Token Passing
Ring
Menggunakan akses token
ring untuk melewatkan pesan diantara workstation.
f. IEE 802.6 MAN
Menggunakan teknik jaringan
MAN sebagai standar untuk jaringan yang jarak antar stationnya lebih dari 5 km
dan meliputi standar untuk transmisi data, suara dan gambar / video.
g. IEEE 802.11
Standar perkabelan jaringan
yang menggunakan wireless
8. ANSI/EIA/Tia 568-1991
Tentang commercial building
telecommunications cabling standard / structured cabling.
Alasan Standarisasi :
1. belum ada standar yang
mencakup semua layer dari model OSI
2. produk bagi pemakai
biasanya merupakan gabungan beberpa standar yang ditambah untuk melengkapi
layer yang lain
3. standar tidak memuat
ketentuan yang sangat rinci, sehingga peralatan dengan menggunakan standar yang
sama tidak kompotibel juga.
Standarisasi Protokol (ISO
7498)
ISO (International Standard
Organization) mengajukan struktur dan fungsi protocol komunikasi data. Model
tersebut dikenal sebagai OSI (Open System Interconnection) Reference Model. OSI
membagi protokol untuk komunikasi data atas 7 layer / lapisan. Dimana tiap
layer independent tetapi fungsi masing-masing layer tergantung dari keberhasilan
operasi layer sebelumnya.
·
Layer
tertentu di Tx hanya perlu berhubungan dengan layer yang sama di Rx,
menggunakan protokol.
·
Layer
tertentu berhubungan dengan layer diatasnya dan dibawahnya dimana layer
tersebut berada
·
Proses
pengiriman memiliki data yang akan dikirim ke proses penerima. Tx menyerahkan data
ke application layer, kemudian menambahkan application layer, AH (yang mungkin
kosong) ke ujung depannya dan menyerahkan hasilnya ke presentation layer.
·
Presentation
layer dapat mengubah data dalam berbagai cara dan mungkin saja menambahkan sebuah
header di ujung depan, memberikan hasilnya ke session layer. Presentation layer
tidak menyadari tentang bagian data yang mana diberi tanda AH oleh application
layer yang merupakan data pengguna sebenarnya.
·
Proses
pemberian header ini berulang terus sampai data tersebut mencapai physical
layer. Pada layer ini data akan ditransmisikan ke mesin lainnya. Pada mesin
tersebut, semua header tadi dilepas satu persatu sampai mencapai proses
penerima.
·
Transmisi
data aktual berbentuk vertikal, setiap layer diprogram seolah-olah transmisi
berlangsung secara horisontal. Seperti seorang diplomat berbahasa Indonesia
sedang menyampaikan pesan ke diplomat berbahasa rusia, ia dianggap seolah-olah
ia berbicara langsung dengan diplomat rusia tersebut, padahal sebenarnya ia
hanya berbicara ke panerjemahnya jika dipandang sebagai rincian teknis. Pengendalian
komunikasi dalam bentuk layer menambah overhead karena tiap layer berkomunikasi
dengan lawannya melalui header, tetapi layer lebih mudah administrasi dan standarisasinya.
Tujuan OSI :
1. Koordinasi berbagai
kegiatan
2. Penyimpanan data
3. Manajemen sumber dan
proses
4. Keandalan dan keamanan
sistem pendukung perangkat lunak
5. membuat kerangka agar
sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi / bertukar
informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model peralatan.
6. 3 layer pertama adalah
interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer terakhir
adalah hubungan antara software.
7. Antar layer berlainan
terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol.
7 lapisan OSI tersebut
adalah :
1. Lapisan fisik
-
Berhubungan
dengan fisik saluran yang digunakan untuk transmisi, berupa peralatan mekanis
dan elektrik / listrik, prosedur interface dan medium transmisi untuk memulai, memelihara
dan membubarkan hubungan fisik untuk penyaluran bit. Misalkan mengirimkan bit 1
harus diterima bit 1 pula bukan bit 0.
-
Lapisan
harus memungkinkan digunakannya beberapa macam media fisik untuk interkoneksi
dengan beberapa macam kontrol yang berbeda.
-
Memberikan
standarisasi hubungan antar pin dari connector DTE dan DCE.
2. Lapisan hubungan data
(data link)
-
Tugas
utamanya adalah sebagai fasilitas transmisi data dan mentransformasi data tersebut
ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
-
Merupakan
teknik khusus yang digunakan pada prosedur untuk memungkinkan pengiriman data
melalui media yang relative memiliki error data rate (misal pada saluran telepon)
yang tinggi dengan cara memecah data yang dikirimkan menjadi blok-blok, dimana tiap
blok ditambahkan informasi untuk mengenali error, sehingga lapisan tersebut dapat
mengenali blok yang diterima dengan baik / meminta pengiriman kembali bagi
blokblok yang mengalami error. Mengatur hubungan antara Tx dan Rx sehingga
dapat berhubungan dan saling mengenal.
-
Sambungan
data tersebut dapat berbentuk :
o
DTE
melalui circuit switched network
o
DTE
melalui circuit switch jaringan pribadi
o
Simpul
ke terminal melalui jaringan paket
o
Simpul
ke simpul melalui jaringan paket
3. Lapisan jaringan
-
Tugas
utamanya sebagai pengendalian operasi subnet. Mengatur hubungan antara Tx dan
Rx yang menentukan jalan / rute yang harus ditempuh oleh data / informasi yang
dikirimkan.
-
Menjamin
adanya connection path agar informasi yang dikirim dapat sampai pada alamat
yang dituju dan bekerja sebagai traffic controller yang mengatur prioritas
pengiriman informasi. Routing dan switched yang perlu untuk membentuk jaringan
fisik dilakukan disini.
-
Mengendalikan
kemacetan yang terjadi.
4. Lapisan transport
-
Tugas
uatamanya adalah menerima data dari session layer.
-
Mengatur
lalu lintas / flow control secara keseluruhan melalui beberapa node sampai ke
tujuan dan mengatur agar blok-blok yang dikirimkan dapat diterima dengan ukuran
yang benar dan mencari cara yang paling baik dalam memanfaatkan karakteristik
jaringan yang dapat ditransmisikan paling efektif.
-
Fungsinya
untuk memecah berita dalam paket dan merakitnya kembali pada tujuan, melalui kendali
aliran paket dalam hubungan transport.
5. Lapisan session
-
Bertugas
untuk mengatur, mengorganisir dan mensinkronkan dialog dalam pertukaran data, sinkronisasi
antara Tx dan Rx, pemeriksaan password, menentukan hubungan full dan half dupleks,
serta sebagai manajemen token.
-
Fungsinya
untuk memeriksa urutan berita jika layer dibawahnya tidak memberikan jaminan dalam
hal penyampaian dan urutan, menghubungkan berita dan tanggapan atasnya dengan
cara kendali (contohnya nomor urut), mengendalikan cara percakapan dilaksanakan
yaitu aturan untuk dialog.
6. Lapisan presentasi
-
Bertugas
untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu, sebagai
presentasi dan manipulasi data sehingga berhubungan dengan syntax (presentasi
data) dan tidak bersangkutpaut dengan semantik (arti dari data) yaitu hanya dimengerti
oleh layer berikutnya serta sebagai data encoding.
-
merupakan
layer penerjemah yang mengatur komposisi data, konversi data dalam bentuk yang
dapat diterapkan untuk mengirimkan data dan menerima data.
7. Lapisan application
-
Proses
informasi agar dapat dimengerti oleh suatu proses aplikasi yang dapat berupa
proses manual / komputer.
-
Mengatur
segala sesuatu yang berhubungan dengan pertukaran data / informasi antar
pemakai, pernagkat lunak aplikasi / peralatan suatu sistem komputer.
Model referensi TCP/IP
TCP/IP adalah arsitektur
dari suatu jaringan ARPANET. ARPANET adalah jaringan riset yang disponsori DoD (Departemen
Pertahanan AS – US Department od Defence) yang menghubungkan ratusan
universitas dan instalasi pemerintah dengan menggunakan kabel telepon sewaan. Kemudian
saat jaringan satelit dan radio ditambahkan ke sistem, ternyata protokolnya mendapat
kesulitan dalam menghubungkan komputer yang telah tergabung, karena itu diperlukan
model referensi yang baru. Dengan demikian kemampuan untuk menghubungkan jaringan
komputer secara bersama-sama tanpa melihat adanya perbedaan merupakan tujuan utamanya,
ditambah dengan mengusahakan agar jaringan yang telah ada mampu mempertahankan diri
dari hilangnya perangkat keras subnet (mesin Tx dan Rx), dengan percakapan yang
ada tidak terputus.
1. Lapisan internet (internet
= dalam jaringan)
-
Menggunakan
jaringan packet-switching yang didasarkan pada connectionless internetworking layer,
yang merupakan simpul yang mengikat keseluruhan bentuk arsitektur secara bersamaan.
-
Lapisan
internet menentukan format paket dan protokolnya disebut IP (Internet
Protocol).
-
Bertugas
untuk memungkinkan host mengirim paket-paket IP ke jaringan / ke tempat tujuan
dan memungkinkan paket itu berjalan sendiri ke tempat tujuannya.
2. Lapisan transport
Dirancang untuk
memungkinkan peer entity ada host sumber dan tujuan melakukan percakapan.
Terdapat 2 buah protokol end-toend yaitu :
-
TCP
(Transmission Contro Protokol)
merupakan
protokol yang berorientasi pada hubungan yang andal yang mengijinkan sebuah
aliran byte yang berasal dari suatu mesin untuk dikirimkan tanpa error ke sebuah
mesin yang ada di internet. Dan memecah aliran byte data menjadi pesan diskret
dan meneruskannya ke internet layer. Pada mesin tujuan, proses TCP penerima
merakit kembali pesan yang diterimanya menjadi aliran output. TCP juga menangani
pengendalian aliran untuk memastikan bahwa pengirim yang cepat tidak akan
membanjiri pesan yang akan diterima panerima yang lambat.
-
UDP
(User Datagram Protokol)
Merupakan protokol
yang tidak andal dan tanpa sambungan bagi aplikasi yang tidak memrlukan
pengurutan TCP / pengendalian aliran dan bagi aplikasi yang ingin melayani dirinya
sendiri. Mengutamakan pengiriman yang cepat dibandingkan pengiriman yang akurat.
3. Lapisan aplikasi
TCP/IP tidak mempunyai
session dan presentation layer karena dianggap tidak diperlukan.
Lapisan aplikasi berisi
macam-macam protocol tingkat tinggi, seperti :
-
TELNET
(terminal virtual), yang mengijinkan pengguna pada sebuah mesin untuk log ke mesin
yang ada ditempat yang jauh dan bekerja di terminal jarak jauh itu.
-
FTP
(transfer file), memungkinkan pengiriman data dari mesin yang satu ke mesin
yang lain secara efesien.
-
SMTP
(surat elektronik), awalnya merupakan salah satu jenis transfer file, tetapi
dibuat protokol khusus untuk itu.
-
DNS
(Domain Name Service), untuk memetakan nama host ke alamat jaringannya.
-
NNTP,
yaitu protokol yang digunakan untuk memindahkan artikel berita (newsgroup).
-
HTTP,
protokol yang berguna untuk mengambil halama (page) di world wide web.
Contoh-contoh jaringan
1. Novell NetWare
Dirancang untuk digunakan
oleh perusahaan yang ingin menurunkan ukuran dari mainframe menjadi jaringan PC
(model client-server). Setiap pengguna memiliki deskop PC yang berfungsi
sebagai client. Dan sejumlah PC yang lebih besar bertindak sebagai server yang bertugas
menyediakan layanan file, database, dll ke sejumlah client. Model referensi
Novell Netware memakai stack protokol yang dibuat berdasarkan pada sistem
jaringan Xerox (Xerox Network System – XNS).
Physical layer dan data
link dapat dipilih dari bermacam-macam standar industri, seperti ethernet,
token ring, ARCnet. Network layermenjalankan protokol antarjaringan tanpa sambungan
dan tidak dapat diandalkan yang disebut IPX (Internet Packet eXchange). IPX menyampaikan
paket dari sumber ke tujuan secara transparan, meski sumber dan tujuan terdapat
pada jaringan yang berlainan. IPX memiliki fungsi yang mirip dengan IP, hanya saja
IPX menggunakan alamat 12-byte, bukan 4-byte. Trasport layer yang connection
oriented, yaitu NCP (Network Core Protocol) menyediakan layanan transport data
pengguna, dll dan merupakan jantung Netware. Sedangkan SPX (Sequenced Packet eXchange)
hanya menyediakan layanan transport saja. Pada NetWare tidak terdapat session
layer dan presentation layer. Berbagai protokol aplikasi ditempatkan di
application layer.
2. ARPANET
ARPA (Advanced Research
Projects Agency) merupakan research jaringan dari jaringan telepon
circuit-switched yang dianggap tidak aman, karena jika 1 jalur / switch hilang,
maka
percakapan yang menggunakan
jaringan akan hilang.
3. USENET
USENET (Use Network) adalah
jaringan yang menawarkan suatu pelayanan network news.
4. NSFNET / CSNET
NSF (The US National Science
Foundation) membuat sebuah jaringan maya yang disebut CSNET (Computer
Science Network).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.